
Microgreens adalah benih yang baru tumbuh, sehingga vitamin dan nutrisi terselip di dalam kemasan kecil berdaun dalam konsentrasi tinggi. Ini membuat mereka sangat baik dalam memberikan nutrisi yang berarti di tempat yang tidak mudah didapat. Modal nutrisi dalam microgreens sangat kuat, dan Di Gioia bukanlah yang pertama menganggapnya sebagai metode untuk menangkal kekurangan nutrisi dalam kondisi yang tidak bersahabat. NASA juga telah mempertimbangkan penggunaan microgreens untuk astronot dalam misi luar angkasa tertentu.
Itu sangat berarti di depan international. Direktur Pusat Pertanian dan Ketahanan Pangan Universitas Columbia, Pedro Sanchez, mengatakan kepada NPR bahwa mendapatkan sayuran yang memberikan vitamin dan mineral yang cukup selalu lebih menantang daripada mendapatkan makanan sarat karbohidrat berkalori tinggi di tangan mereka yang paling membutuhkannya. Microgreens bisa menjadi jawaban revolusioner untuk masalah itu.
Microgreens adalah hal baru di dunia kuliner, baru saja dipopulerkan di tahun 90-an ketika seorang reporter memutuskan untuk menyoroti insiden terisolasi dari seorang koki yang memasangkan dada bebek yang disembuhkan dengan maple asap dengan microgreens. Tidak sama dengan kecambah (yang hanya tumbuh di air), microgreens membutuhkan alas tumbuh, tanah, atau campuran gambut untuk berakar. Menurut Royal Society of Chemistry, brokoli, kangkung, dan arugula adalah beberapa sayuran mikro yang paling sehat, dikemas dengan karotenoid (penambah kekebalan ditambah vitamin A) dan sangat kaya akan antioksidan.