September 28, 2023

Yak telah memainkan peran integral dalam masyarakat Tibet selama ribuan tahun. Hewan besar berbulu dapat berkeliaran liar di dataran tinggi, sementara yak domestik hidup berdampingan dengan petani dan pengembara, di mana mereka digunakan untuk segala hal mulai dari trekking hingga daging. Wangdu percaya bahwa mereka “tidak dapat dipisahkan dari menjadi orang Tibet”, dan bahkan bagi orang yang tinggal di kota yang tidak memiliki ternak, hewan tersebut merupakan bagian yang tertanam dalam dari identitas kolektif Tibet.

Bagi pengembara yang mendiami bagian utara dataran tinggi yang keras, dengan suhu rata-rata di bawah titik beku dan ketinggian sekitar 15.000 kaki, yak adalah bagian intrinsik dari kehidupan sehari-hari, menyediakan susu, daging, dan bulu yang digunakan untuk membuat tali dan tenda. Mereka juga membawa perbekalan dan menghasilkan kotoran, yang dibakar untuk bahan bakar. Wangdu menunjukkan bahwa, bertentangan dengan kepercayaan populer, tidak ada yang namanya “keju yak” atau “mentega yak”, karena kata “yak” hanya merujuk pada spesies jantan. Betina, yang dikenal sebagai dri, menghasilkan produk susu.

Hewan ini sangat penting bagi orang Tibet sehingga sering ditampilkan dalam competition dan perayaan tradisional. Balap Yak adalah acara yang populer selama acara-acara ini dan diperlakukan sebagai olahraga dan perayaan.