September 29, 2023

Studi ini menunjukkan bahwa ritual yang terkait dengan minum kopi adalah komponen kunci dari kenikmatan yang diberikannya kepada kita. Ilmuwan FBN berbagi bahwa temuan studi tersebut tidak menunjuk pada kafein sebagai stimulus, melainkan pada “pengalaman indrawi saat minum kopi, yang ditentukan oleh interaksi kompleks dari berbagai senyawa yang ada dalam minuman kopi.” Ini termasuk aroma kopi yang baru digiling, suara penyeduhan, kehangatan kopi di tangan, dan rasa dari tegukan pertama.

Emosi juga berkontribusi pada dorongan yang kita rasakan dari kopi, seperti antisipasi dan keyakinan bahwa kopi akan membangunkan kita dan membuat kita maju. Ada asosiasi positif juga. Kopi mungkin menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari bersama teman, rekan kerja, dan pasangan. Kopi merangsang pusat kesenangan otak dengan cara yang tidak bisa ditandingi oleh kafein saja.

Studi ini terbatas dalam ruang lingkup — ada 83 peserta, yang sebagian besar adalah perempuan — dan mereka gagal menguji dengan kopi tanpa kafein. Bagi orang-orang yang menghindari kafein, secangkir kopi tanpa kafein mungkin sama merangsangnya dengan kopi biasa, tetapi mungkin juga karena mereka tidak mengharapkan energi ekstra yang sama, mereka tidak akan mendapatkan hasil yang sama. . Kopi juga mengandung bahan kimia yang disebut epicatechins, yang meningkatkan fungsi kognitif dan aliran darah ke otak (menurut Nationwide Library of Medication), dan akan membutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami sejauh mana ini mempengaruhi fungsi otak setelah minum kopi biasa atau kopi tanpa kafein.